Oleh: Ade Sadi Maulana, S.Pd.,M.Pd (Guru Ekonomi)
Dalam upaya mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan Maret 2020, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah. Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas penyebaran COVID-19 karena adanya interaksi secara langsung antara murid, guru, dan orang tua dengan jarak yang dekat. Pada awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu. Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terus meningkat memaksa sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) hingga sekarang. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini membuat beberapa guru yang pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya akan dilakukan dalam waktu singkat mengalami kesulitan karena tidak memiliki persiapan yang memadai.
Pelaksanaan kegiatan BDR ini pun sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut beberapa studi, variasi antarguru, antarsekolah, dan antarlingkungan rumah juga mempunyai peran dalam menunjang atau menghambat pelaksanaan. Namun, tidak diketahui bagaimana variasi aspek-aspek tersebut memengaruhi ketimpangan dalam kesempatanbelajar di antara para murid dengan latar belakang berbeda. Di berbagai negara, ketimpangan dalam kesempatan belajar telah menjadi perhatian berbagai pihak dan menjadi fokus dalam penelitian pendidikan selama masa pandemi.
Dalam rangka memperkaya diskursus terkait dengan upaya antisipasi terhadap melebarnya ketimpangan hasil belajar yang diakibatkan oleh ketimpangan dalam pelaksanaan Belajar dari Rumah akibat pandemi COVID-19, SMA Negeri 2 Banjar akan menyelenggarakan kegiatan wokshop bagi pendidik yang bertajuk: Pembuatan Video Pembelajaran Untuk Meningkatakn Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan PPJ dalam menanggulangi masalah pendidikan akibat dari krisis COVID-19 saat ini. Narasumber kegiatan ini adalah Andris, S.T dari SMA Negeri 1 Banjar dan Vikri Setiawan, S.Kom dari SMA Negeri 2 Banjar. Kegiatan dibuka dengan pengarahan dan pembinaan dari Pengawas Pembina Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Bapak Drs. H. Tarsum Sumarna, M.Pd.
Tenaga pendidik atau bapak ibu guru yang mengajar di SMA Negeri 2 Banjar setelah mengikuti kegiatan workshop, selama tiga hari diharuskan membuat video pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampunya. Didampingi tutor yang berpengalaman yaitu Siti Maryam,S.Pd., M.Pd. , Wini Windiani, S.Si. M.Pd., Pirman Piana, S.Pd, Asep Supriatna, S.E.,M.M, dan Eti Sofiati,S.Pd.,Gr, guru-guru mempersiapkan bahan ajar, rekam layar, shooting, editing, rendering, dan unggah file ke You Tube. Guru-guru begitu antusias melaksanakan kegiatan ini, terlihat dari cepatnya beberapa rekan guru menunggah video yang sudah jadi ke lms.sman2banjar.sch.id sebelum kegiatan berakhir. Video yang diunggah ke laman itu sebelumnya, diunggah ke You Tube dulu, selanjutnya dikopikan linknya. Video yang penulis buat juga ternyata baru ditonton 21 orang You Tube dengan nama channel Ade Sadi. Ternyata menjadi You Tuber itu susah juga. Jangan bandingkan dengan You Tuber sekelas Atta Halilintar atau Baim Wong! Semoga dari SMA Negeri 2 Banjar ini akan ada You Tuber!