Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Pahlawan 10 November

Doa bersama dibimbing dari ruang pusat
Siswa ikut doa untuk pahlawan dikelas masing-masing

SMA Negeri 2 Banjar Rabu, 10 Nopember 2021. Peringatan hari pahlawan 10 Nopember 2021 kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan situasi pandemi covid 19 yang belum mereda. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, siswa hadir ke sekolah dengan menggunakan kostum bertema pahlawan. Sebelum pembelajaran dimulai, seluruh dewan guru berserta siswa mengheningkan cipta selama  5 menit.

.

Kegiatan tersebut, bertujuan untuk mendoakan  para pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang dalam membela tanah air. Pada peringatan hari pahlawan kali ini, siswa diingatkan unttuk mengisi kemerdekaan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain dan pembiasaan-pembiasaaan berkarakter lainnya.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam peringatan hari pahlawan yaitu upacara bendera, pawai, ziarah ke makam pahlawan ditiadakan, tapi tetap tidak mengurangi makna kepahlawanan para pahlawan dan tertanam jiwa-jiwa pejuang di hati para siswa.

Peringatan Hari Pahlawan 10 November di SMA Negeri 2 Banjar, bertujuan  untuk mengingat pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Peristiwa tersebut diawali insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945. Presiden Soekarno memerintahkan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali pecah pada 30 Oktober 1945. Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris/sekutu. kekuatan tentara sekutu sekitar 15.000 pasukan. Sekitar 6000 rakyat Indonesia gugur dalam pertempuran di Surabaya itu. Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu.

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Sejarah Hari Pahlawan:

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing. Hari Pahlawan 10 November 1945 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.

Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945. Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih. Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut. Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato pun terjadi ricuh. Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih. Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata.

Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi. Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945. Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November. Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.

Makna Hari Pahlawan:

Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA. Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak.

SMA Negeri 2 Banjar secara rutin memperingati hari pahlawan dengan berbagai kegiatan diantaranya upacara bendera, ziarah ke makam pahlawan di daerah kecamatan Langensari Kota Banjar, pawai kostum di sekitar jalan kecamatan Langensari. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas akademika, baik  siswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan, dengan  memakai kostum bertema pahlawan. Hal tersebut bertujuan agar semuanya dapat lebih menjiwai nilai-nilai kepahlawanan.

Semangat jiwa patriot para pahlawan

By : N umi Kalsum

Disadur dari bone.go.id

Tinggalkan Balasan

× Hay, ada yang bisa kami bantu?